DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK

6:36 PM
DEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK
A.    Pengertian
Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah membagi pabrik ke dalam departemen – departemen atau pusat biaya untuk pembebanan biaya overhead pabrik. Manfaat departementalisasi biaya overhead pabrik adalah :
1.      Penentuan harga pokok produk lebih teliti
2.      Pengendalian biaya overhead pabrik dapat dipertanggung jawabkan.
Penentuan harga pokok produk lebih teliti karena penentuan tarif pembebanan biaya overhead pabrik masing-masing departemen didasarkan pada dasar pembebanan yang relevan dengan departemen yang bersangkutan. Ini berarti antara departemen yang satu dengan yang lain dapat digunakan tarif pembebanan biaya overhead pabrik yang berbeda-beda.
Pengendalian biaya overhead pabrik dapat dipertanggung jawabkan, karena dengan departementalisasi maka biaya- biaya suatu departemen secara langsung dan lengkap dapat didefinisikan dengan mandor atau pengawasan yang harus bertanggung jawab di departemen yang bersangkutan.
B.     Departemen produksi dan departemen pembantu
Perusahan manufaktur mempunyai dua jenis yaitu departemen produksi dan departemen pembantu.Misalnya dengan departemen produksi adalah suatu departemen yang mengelola suatu produk dengan mengubah bentuk atau sifat suatu bahan atau merakit suku cadang menjadi produk.
Contoh departemen produksi :
·         Departemen pemotong
·         Departemen desain
·         Departemen perakitan
Contoh departemen pembantu
·         Departemen bengkel
·         Departemen tenaga uap
·         Departemen air conditioning
·         Departemen penyelesaian
C.     Biaya overhead pabrik per departemen
Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      Biaya overhead langsung departemen, adalah biaya yang langsung sebagai biaya overhead departemen tertentu. Contohnya : biaya bahan penolong , gaji mandor,biaya lembur karyawan dll.
2.      Biaya overhead tidak langsung departemen, adalah biaya overhead yang dinikmati secara bersama-sama oleh dua departemen atau lebih. Contohnya : biaya overhead tidak langsung departemen adalah gaji pengawas departemen, biaya penyusutan gedung pabrik,biaya reparasi dan pemeliharaan gedung dan biaya pengangkutan.
D.    Penentuan tarif biaya  overhead pabrik per departemen
Tarif biaya overhead pabrik tiap-tiap departemen dapat ditentukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini :
1.      Menyusun anggaran biaya overhead langsung dan biaya overhead tidak langsung departemen untuk tiap-tiap departemen pada tingkat volume kegiatan yang ditentukan.
2.      Melakukan survey pabrik untuk menentukan biaya overhead pabrik tidak langsung kepada departemen – departemen yang menikmatinya dan menentukan dasar alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen – departemen produksi.
E.     Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik perlu diperhatikan sifat biaya dalam hubungannya dengan pusat biaya atau departemen (biaya overhead langsung dan biaya overhead tidak langsung departemen ).
Biaya overhead tidak langsung departemen- departemen yang menikmati dengan menggunakan dasar distribusi yang relevan.Berikut ini contoh biaya overhead tidak langsung dan dasar pembebanan yang sekiranya relevan.

Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
Dasar distribusi
-          Gaji pengawas departemen
-          Jumlah karyawan
-          Asuransi kebakaran pabrik
-          Nilai peralatan
-          Biaya listrik
-          Jumlah KWH
-          Biaya pemeliharaan gedung
-          Luas lantai
-          Biaya angkut bahan baku
-          Nilai bahan baku
-          Pajak kekayaan
-          Harga pokok aktiva tetap

F.      Alokasi anggaran biaya departemen pembantu ke departemen produksi
Alokasi anggaran biaya overhead pabrik departemen – departemen produksi dapat menggunakan salah satu dari metode alokasi sebagai berikut :
1.    Metode alokasi langsung (direct allocation method)
2.    Metode alokasi betahap ( step allocation method )
a.       Metode alokasi dengan urutan yang ditentukan (specified order of closing)
b.      Metode alokasi dengan memperhitungkan transfer jasa timbale balik antar departemen pembantu. Metode ini dapat ditempuh dengan salah satu dari cara yang berikut :
1)      Metode alokasi kontinu ( continuous allocation method )
2)      Metode aljabar ( algebraic method )
G.    Alokasi biaya yang sesungguhnya departemen pembantu ke departemen – deprtemen produksi
Pada akhir periode biaya overhead pabrik terjadi dikumpulkan untuk tiap – tiap departemen, baik departemen pembantu maupun departemen produksi.Kemudian biaya yang sesungguhnya departemen pembantu dialokasi ke departemen produksi.
Tujuan alokasi tersebut adalah agar biaya yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dengan biaya yang sesungguhnya terjadi pada tiap- tiap departemen produksi dapat ditentukan apakah biaya overhead pabrik lebih dibebankan atau kurang dibebankan (over or underapplied factory overhead).
Oleh karena itu metode alokasi digunakan sama seperti yang digunakan pada waktu mengalokasikan biaya dianggarkan departemen pembantu ke departemen – departemen produksi pada awal periode. Apabila alokasi biaya dianggarkan departemen pembantu ke departemen produksi pada awal periode menggunakan metode alokasi langsung, maka alokasi biaya sesungguhnya departemen pembantu ke departemen – departemen produksi pada akhir periode juga menggunakan metode alokasi langsung.Tetapi apabila pada awal periode menggunakan metode alokasi bertahap dalam mengalokasikan biaya yang dianggarkan departemen pembantu ke departemen – departemen produksi, maka pada akhir periode juga menggunakan metode alokasi bertahap dalam mengalokasikan biaya sesungguhnya departemen pembantu ke departemen – departemen produksi.

BACA JUGA :

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Previous
Next Post »
0 Komentar

Related Post