Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keperilakuan

5:17 AM
Konsep Akuntansi dan Hipotesis Keprilakuan

Konsep akuntansi dan hipotesis keprilakuan di bagi beberapa konsep sebagai berikut.

Konsep Kepemilikan

Perusahaan sebagai suatu yang dimiliki oleh seorang pemilik tunggal, sekumpulan partner, atau sejumalah pemegang saham. Pemilik (proprietor) adalah pusat dari seluruh dari kepentingan di sepanjang waktu dan sudut pandang mereka tercermin dari catatan akuntansi. Total aset dikurangi dengan total kewajiban sama dengan kekayaan bersih yang dimasukan ke perusahaan, pendapatan dan biaya akan meningkatkan atau menurangi kekayaan bersih.

Pendistribusian dividen memberikan bagian dari kekayaan pribadi selama beberapa waktu kepada tangan pemilik sedangkan bunga dan pajak perusahaan adalah biaya dari pemilik dan mengurangi kekayaan bersih seperti biaya operasi perusahaan lainya.

Konsep Entitas

Entitas sebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang memberikan kontribusi modal kepada entitas. Aset dan kewajiban sebagai pemilik entitas itu sendiri dan bukan milik dari pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Konsep Tanggung Jawab Sosial

Konsep tanggung jawab sosial adalah bagaimana entitas bertindak dan melakukan aktivitasnya, seperti halnya dengan etika dalam hal tujuan, sasaran dan cara mendapatkan atau  mencapai tujuan serta bukan dengan usaha untuk mengubah persepsi perusahaan sebagai entitas yang memiliki aset bersih.

Konsekuensi dari Sudut Pandang yang Berbeda

Menurut lorig konsep entitas tidak tertarik pada penilaian kembali aset ketika terjadi perubahaan tingkat harga kebalikan dari konsep kepemilikan yang mempraktikan penilaian kembali aset ketika terjadi perubahan tingkat harga. Revaluasi aset sering dibutuhkan, daru sudut pandang entitas reevaluasi aset akan menambah ekuitas entitas dengan sendirinya atau mengarahkan pada sisi aset dari neraca.

Alasan Terjadinya Perbedaan Persepsi

Setiap individu dalam masyarakat yang kompleks dipengaruhi oleh banyak kelompok baik geografis, agama, pendidikan, teman sebaya dan kelompok sosio ekonomi. Hal tersebut memberikan pengaruh dala hal norma kelompok dan standar sikap , banyak dari sikap yang berhubungan dengan situasi kerja dan masyarakt industrial.

Ini membuat yang membuat sudut pnadang berbeda. Bagi mereka, hal ini merupakan pembahasan masalah seperti kepemilikan dalam aset bersih, keuntungan, bunga, dividen, dan apjak penghasilan yang memungkinkan mengklasifikasikan persepsi perusahaan.

Beberapa Hipotesis mengenai Konsep Kepemilikan

Sebagian besar pemegang saham yang memiliki saham dari perusahaan dalam yang jumlah yang substansial menganut pandangan kepemilikan. Diakui bahwa sebagian besar praktik akuntan public didasarkan pada pandangan kepemilikan. Di Australia auditor ditunjuk oleh pemegang saham pada setiap rapat tahunan perusahaan dan laporan audit mereka pada catatan kaki neraca diberikan kepada pemegang saham. Pemeriksaan yang dilakukan oleh badan akuntansi professional cenderung berorientasi pada konsep kepemilikan dan memandang aset bersih sebagai sesuatu yang benar-benar dimiliki oleh pemegang saham.

Beberapa Hipotesis Berkaitan dengan Konsep Entitas

Terdapat hipotesis bahwa sebagian besar pegawai perusahaan menganut konsep entitas, mereka memandang entitas sebagai keuntungan ketika mendapat aset bersih dan pembayaran dividen, bunga dan pajak perusahaan sebagai biaya dari entitas eksekutif puncak. Sedangkan sudut pandang pembayaran sebagai distribusi keuntungan cenderung menjadi anggota manjemen menengah yang bertanggung jawab menghasilkan keuntungan.

Teori Akuntansi Dana

Akuntansi dana dicetuskan oleh Vatter dapat diterapkan pada usaha swasta, badan pemerintah, lembaga social dan instansi lainya. Akuntansi dana merupakan cara memandang aset, ekuitas dan hutang dimana dana yang diperoleh dari ekuitas dan hutang penggunanya dibatasi pada aset. Akuntansi dana melaporkan penggunaan dari dana dan cara memandang dana ketika aliran masuk meningkat setelah dikurangi dengan pembelanjaan.

Penghapusan faktor-faktor

Menurut Hendriksen penganut sudut pandang entitas, asset mencerminkan hak perusahaan untuk menerima barang dan jasa. Ketika menilai ulang persediaan dan aset non lancar , entitas akan menggunakan nilai pasar untuk mendapat keuntungan yang diterima perusahaan. Mereka berpandangan pergerakan total dalam nilai pasar dari asset operasi sebagai modal.
Sedangkan penganut sudut pandang kepemilikan juga menilai ulang persediaan dan asset non lancar dengan bantuan nilai pasar. Mereka mengakui penyimpanan keuntungan (gain) atau kerugian (loss) terhadap kenaikan nilai pasar dari asset yang lebih besar (atau lebih kecil) tersebut dibandingkan dengan pergerakan indeks harga umum yang merubah daya beli ekuitas pemegang saham.

Teori Komando

Menurut Goldberg “tidak ada teori entitas atau teori kepemilikan” semua teori didasarkan pad a ide kepemilikan tetapi kepemilikan adalah konsep yang sangat sulit didefinisikan dan dianalisis secara memadai untuk digunakan ide dasar akuntansi. Meskipun begitu sulit menghindari persepsi tetang kepemilikan karena ide kepemilikan properti dalam budaya sudah sangat meresap dan sebagian besar orang melihat asset bersih dan keuntungan perusahaan sebagai milik pemegang saham atau pemilik pada satu sisi ataupun perusahaan itu sendiri pada sisi lain.

Kesimpulan

Dari dua teori kepemilikan dan teori entitas tersebut bahwa konsep yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat dan banyak pengaruh-pengaruh social yang merubah cara pandang mereka yang berbeda-beda. Dalam dua sudut pandang berbeda ini kita dapat mengambil konsep entitas karena pencatatan pemegang saham  adalah catatan akuntansi pribadi. Catatan tersebut adalah entitas terpisah dan catatanya memasukan bermacam-macam investasi bisnis pada asset dan kewajiban.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Related Post