Konsep Akuntansi dan
Hipotesis Keprilakuan
Konsep
akuntansi dan hipotesis keprilakuan di bagi beberapa konsep sebagai berikut.
Konsep Kepemilikan
Perusahaan sebagai suatu yang dimiliki oleh seorang
pemilik tunggal, sekumpulan partner, atau sejumalah pemegang saham. Pemilik
(proprietor) adalah pusat dari seluruh dari kepentingan di sepanjang waktu dan
sudut pandang mereka tercermin dari catatan akuntansi. Total aset dikurangi
dengan total kewajiban sama dengan kekayaan bersih yang dimasukan ke
perusahaan, pendapatan dan biaya akan meningkatkan atau menurangi kekayaan
bersih.
Pendistribusian dividen memberikan bagian dari
kekayaan pribadi selama beberapa waktu kepada tangan pemilik sedangkan bunga
dan pajak perusahaan adalah biaya dari pemilik dan mengurangi kekayaan bersih
seperti biaya operasi perusahaan lainya.
Konsep Entitas
Entitas sebagai suatu yang terpisah dan berbeda dari
pihak yang memberikan kontribusi modal kepada entitas. Aset dan kewajiban
sebagai pemilik entitas itu sendiri dan bukan milik dari pemegang saham atau
pemilik perusahaan.
Konsep Tanggung Jawab Sosial
Konsep tanggung jawab sosial adalah bagaimana entitas
bertindak dan melakukan aktivitasnya, seperti halnya dengan etika dalam hal
tujuan, sasaran dan cara mendapatkan atau
mencapai tujuan serta bukan dengan usaha untuk mengubah persepsi
perusahaan sebagai entitas yang memiliki aset bersih.
Konsekuensi dari Sudut
Pandang yang Berbeda
Menurut lorig konsep entitas tidak tertarik pada
penilaian kembali aset ketika terjadi perubahaan tingkat harga kebalikan dari
konsep kepemilikan yang mempraktikan penilaian kembali aset ketika terjadi
perubahan tingkat harga. Revaluasi aset sering dibutuhkan, daru sudut pandang
entitas reevaluasi aset akan menambah ekuitas entitas dengan sendirinya atau
mengarahkan pada sisi aset dari neraca.
Alasan Terjadinya Perbedaan
Persepsi
Setiap individu dalam masyarakat yang kompleks
dipengaruhi oleh banyak kelompok baik geografis, agama, pendidikan, teman
sebaya dan kelompok sosio ekonomi. Hal tersebut memberikan pengaruh dala hal norma
kelompok dan standar sikap , banyak dari sikap yang berhubungan dengan situasi
kerja dan masyarakt industrial.
Ini membuat yang membuat sudut pnadang berbeda. Bagi
mereka, hal ini merupakan pembahasan masalah seperti kepemilikan dalam aset
bersih, keuntungan, bunga, dividen, dan apjak penghasilan yang memungkinkan
mengklasifikasikan persepsi perusahaan.
Beberapa Hipotesis mengenai
Konsep Kepemilikan
Sebagian besar pemegang saham yang memiliki saham dari
perusahaan dalam yang jumlah yang substansial menganut pandangan kepemilikan.
Diakui bahwa sebagian besar praktik akuntan public didasarkan pada pandangan
kepemilikan. Di Australia auditor ditunjuk oleh pemegang saham pada setiap
rapat tahunan perusahaan dan laporan audit mereka pada catatan kaki neraca
diberikan kepada pemegang saham. Pemeriksaan yang dilakukan oleh badan
akuntansi professional cenderung berorientasi pada konsep kepemilikan dan
memandang aset bersih sebagai sesuatu yang benar-benar dimiliki oleh pemegang
saham.
Beberapa Hipotesis Berkaitan
dengan Konsep Entitas
Terdapat hipotesis bahwa sebagian besar pegawai
perusahaan menganut konsep entitas, mereka memandang entitas sebagai keuntungan
ketika mendapat aset bersih dan pembayaran dividen, bunga dan pajak perusahaan
sebagai biaya dari entitas eksekutif puncak. Sedangkan sudut pandang pembayaran
sebagai distribusi keuntungan cenderung menjadi anggota manjemen menengah yang
bertanggung jawab menghasilkan keuntungan.
Teori Akuntansi Dana
Akuntansi dana dicetuskan oleh Vatter dapat diterapkan
pada usaha swasta, badan pemerintah, lembaga social dan instansi lainya.
Akuntansi dana merupakan cara memandang aset, ekuitas dan hutang dimana dana
yang diperoleh dari ekuitas dan hutang penggunanya dibatasi pada aset.
Akuntansi dana melaporkan penggunaan dari dana dan cara memandang dana ketika
aliran masuk meningkat setelah dikurangi dengan pembelanjaan.
Penghapusan faktor-faktor
Menurut Hendriksen penganut sudut pandang entitas,
asset mencerminkan hak perusahaan untuk menerima barang dan jasa. Ketika
menilai ulang persediaan dan aset non lancar , entitas akan menggunakan nilai
pasar untuk mendapat keuntungan yang diterima perusahaan. Mereka berpandangan
pergerakan total dalam nilai pasar dari asset operasi sebagai modal.
Sedangkan penganut sudut pandang kepemilikan juga
menilai ulang persediaan dan asset non lancar dengan bantuan nilai pasar.
Mereka mengakui penyimpanan keuntungan (gain) atau kerugian (loss) terhadap
kenaikan nilai pasar dari asset yang lebih besar (atau lebih kecil) tersebut
dibandingkan dengan pergerakan indeks harga umum yang merubah daya beli ekuitas
pemegang saham.
Teori
Komando
Menurut Goldberg “tidak ada teori entitas atau teori
kepemilikan” semua teori didasarkan pad a ide kepemilikan tetapi kepemilikan
adalah konsep yang sangat sulit didefinisikan dan dianalisis secara memadai
untuk digunakan ide dasar akuntansi. Meskipun begitu sulit menghindari persepsi
tetang kepemilikan karena ide kepemilikan properti dalam budaya sudah sangat
meresap dan sebagian besar orang melihat asset bersih dan keuntungan perusahaan
sebagai milik pemegang saham atau pemilik pada satu sisi ataupun perusahaan itu
sendiri pada sisi lain.
Kesimpulan
Dari dua teori kepemilikan dan teori entitas tersebut
bahwa konsep yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat dan banyak
pengaruh-pengaruh social yang merubah cara pandang mereka yang berbeda-beda.
Dalam dua sudut pandang berbeda ini kita dapat mengambil konsep entitas karena
pencatatan pemegang saham adalah catatan
akuntansi pribadi. Catatan tersebut adalah entitas terpisah dan catatanya
memasukan bermacam-macam investasi bisnis pada asset dan kewajiban.

0 Komentar