Selamat datang di mohayworld, kali ini saya masih tetap memosting salah satu matkul akuntansi yaitu akuntansi keperilakuan. Semoga materi ini dapat membantu agan dan selamat membaca.
Aspek Keperilakuan pada Pengambilan Keputusan dan Para Pengambil Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Definisi
Menurut James A.F. Stoner, keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama didalam organisasi. Langkah-langkah pengambilan keputusan :
- Pengenalan dan pendefinisian atas suatu masalah atau suatu peluang.
- Pencarian atas tindakan alternatif dan kuantifikasi atas konsekuensinya.
Pada langkah ini, sebagai alternatif praktis sebanyak mungkin diidentifikasi dan dievaluasi. Pencarian sering dimulai dengan melihat masalah serupa yang terjadi di masa lalu dan tindakan yang dipilih pada saat itu. Jika saja dipilih tindakan bekerja dengan baik, mungkin akan diulangi. Jika tidak, pencarian alternatif tambahan akan diperpanjang. Dalam tahap ini, sebanyak mungkin alternatif yang praktis didiefinisikan dan dievaluasi.
- Pemilihan alternatif yang optimal atau memuaskan
Tahap yang paling penting dalam proses pengambilan keputusan adalah memilih salah satu dari beberapa alternatif. Meskipun langkah ini mungkin memunculkan pilihan rasional, pilihan terakhir sering didasarkan pada pertimbangan politik dan psikologis dari pada fakta ekonomi.
- Penerapan dan tindak lanjut
Kesuksesan atau kegagalan dari keputusan akhir bergantung pada efisiensi penerapannya. Pelaksanaan hanya akan berhasil jika individu-individu yang memiliki kontrol atas sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan (misalnya, uang, orang, dan informasi) benar-benar berkomitmen untuk membuatnya bekerja.
Motif Kesadaran
Motif kesadaran ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu yang masih berada dalam tingkat kesadaran seseorang. Terdapat dua faktor penting dari motif kesadaran dalam konteks pengambilan keputusan, yaitu :
- Keinginan akan kestabilan atau kepastian
Keinginan akan kestabilan menegaskan adanya kemampuan untuk memprediksikan Ini menjadi pendorong bagi keinginan kita untuk membuat bagian- bagian dari konsep yang cocok satu sama lain secara konsisten.
- Keinginan akan kompleksitas dan keragaman
Motif kompleksitas menimbulkan keinginan akan suatu stimulus dan eksplorasi serta mengaktifkan pikiran sadar dan bawah sadar untuk mencari data baru dari ingatan atau lingkungan, kemudian menyeimbangkannya dan mengaturnya dengan motif.
Dengan menggunakan dimensi-dimensi kompleksitas dan kemampuan untuk membuat prediksi, para ahli psikologi telah mengembangkan empat jenis model keputusan :
- Model keputusan yang diprogram secara sederhana
- Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana
- Model keputusan yang diprogram secara kompleks
- Model keputusan yang tidak diprogram diprogram secara kompleks
Jenis-jenis dari Model Proses
Tiga model utama dalam pengambilan keputusan dari seoran pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, model-model tersebut adalah sebagai berikut.
- Model Ekonomi
Model tradisional mengasumsikan bahwa semua tindakan manusia dan keputusan secara sempurna rasional dan bahwa dalam sebuah organisasi, ada konsistensi antara berbagai motif dan tujuan.
- Model Sosial
Model ini merupakan kebalikan ekstrem dari model ekonomi. Model ini mengasumsikan bahwa manusia pada dasarnya tidak rasional dan bahwa keputusan dihitung berdasarkan interaksi sosial.
- Model Kepuasan Simon
Model ini lebih berguna dan model yang lebih praktis. Hal ini didasarkan pada konsep Simon pada orang administrasi, di mana manusia dipandang sebagai rasional karena mereka memiliki kemampuan untuk berpikir, memproses informasi, membuat pilihan, dan belajar.
Pengambilan Keputusan Organisasi
- Perusahaan Sebagai Unit Pengambilan Keputusan
Perusahaan dapat dianggap unit pengambilan keputusan yang mirip dalam banyak cara untuk individu. masalah keputusan yang dihadapi perusahaan sangat banyak dan gejala masalah dana alternatif yang paling jelas.
- Organisasi pembelajaran
Ketika pendekatan pencarian tertentu menemukan solusi yang layak untuk suatu masalah, organisasi kemungkinan besar akan mengulang pendekatan yang sama dalam memecahkan masalahserupa di masa mendatang.
- Manusia-Para Pengambil Keputusan Organisasi
Penting untuk diingat bahwa manusia, dan bukanya organisasi, yang mengenali, mendefenisikan masalah atau peluang, yang mencari tindakan alternatif secara optimal dan menerapkanya.
- Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Kengambilan Keputusan
Manusia merupakan makhluk yang rasional karena memilih kepastian untuk berpikir, memilih, dan belajar. Tetapi rasionalitas manusia adalah sangat terbatas karena mereka hampir tidak pernah memperoleh informasi yang penuh dan hanya mampu memproses informasi yang tersedia secara berurutan.
Peran Kelompok sebagai Pembuat Keputusan dan Pemecahan Masalah
- Fenomena Pemikiran Kelompok
Pemikiran kelompok (group think) menggambarakan situasi dimana tekanan untuk mematuhi mencegah anggota-anggota kelompok individual untuk mempresantasikan ide atau pandangan yang tidak populer.
- Fenomena Pergeseran yang Berisiko (Dampak Kelompok)
Pergeseran yang berisiko atau dampak kelompok, merupakan produk sampingan dari intraksi manusia, ini dicirikan oleh kelompok yang lebih memilih alternatif yang lebih agresifberisiko dibandingkan dengan apa yang mungkin oleh individu-individu jika mereka bertindak sendiri.
- Kesatuan Kelompok
Kesatuan Kelompok didefenisikan sebagai tingkat dimana anggota-anggota kelompok tertarik satu sama lain dan memiliki tujuan kelompok yang sama. Dengan kesatuan yang kuat pada umumnyalebih efektif dalam suatu pengambilan keputusan dibandingkan dengan kelompok ini dimana terdapat banyak konflik internal dan kurangnya semangat kerja sesama anggotanya.
Pengambilan Keputusan oleh Pendatang Baru vs oleh Pakar
Pendatang baru mengumpulkan data tanpa melakukan deskriminasi dan menunggu untuk melihat apa yang terjadi. Sebaliknya, para pakar mengumpulkan data secara diskriminatif guna menindaklanjuti observasi tertentu. Untuk menggambarkan perbedaan dalam penggunaan data dibagi kedalam kedalam tiga komponen:
- Pengujian Informasi
- Integrasi pengamatan dan temuan
- Pertimbangan
Peran Kepribadian dan Gaya Kognitif dalam Pengambilan Keputusan
Kepribadian mengacu pada sikap atau keyakina individu, sementara gaya kognitif yang berbeda dan menggunakan metode yang sama sekali berbeda ketika menerima, menyimpan, dan memproses informasi. Dalam situasi pengambilan keputusan, kepribadian dan gaya kognitif saling berintraksi dan mempengaruhi (menambah atau mengurangi) dampak dari informasi akuntansi.
Peran Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan
- Data Akuntansi sebagai Stimuli dalam Pengenalan Masalah
Akuntansi dapat berfungsi sebagai stimuli dalam pengenalan masalah melalui pelaporan deviasi kinerja aktual dari sasaran standar anggaran atau memlalui informasi kepada manajer bahwa mereka gagal untuk mencapai target output atau laba yang ditentukan sebelumnya.
- Hipotesis Keperilakuan dari Dampak Data Akuntansi
Informasi akuntansi adalah salah satu input dalam model pengambilan keputusan. Para pengambil keputusan dapat menyadari bahwa aura otentisitas akuntansi tidak berdasar dan bahwa akuntansi, paling tidak, adalah proses dengan mana dampak dari kejadian ekonomi dilaporkan seakurat mungkin, tetapi tanpa kepura-puraan akan kesempurnaan.
- Umpan balik
Untuk memahami perubahan dalam metode akuntansi dan untuk menyesuaikan aturan pengambilan keputusan sesuai dengan itu, maka pengambil keputusan harus menerima informasi menerima informasi mengenai perubahan tersebut atau memiliki umpan balik tidak langsung mengenai perubahan tersebut.
- Fiksasi Fungsional
Hal ini merupakan fenomena keperilakuan yang mengimplikasikan ketidakmampuan di pihak pengguna informasi akuntansi untuk memahami apa yang tersirat di balik label yang diberikan kepada suatu angka. Ketika mereka menerima suatu pendekatan pengukuran akuntansi sebagai alat untuk mengelola proses pengambilan keputusan mereka, maka perilaku mereka jarang sekali akan dipengaruhi oleh perubahan dalam metode akuntansi yang digunakan.
- Dampak Data Akuntansi dalam Pilihan Keputusan
Bobot yang diberikan kepada informasi akuntansi dalam pilihan akhir sangat bervariasi. Hal itu bergantung pada samapi sejauh mana hal itu dipandang mengurangi ketidakpastian yang mengelilingi proses pengambilan keputusan. Dua elemen lainnya yang mempengaruhi keyakinan yang diberikan pada informasi akuntansi adalah permintaan dan persaingan.
Informasi akuntansi memainkan peran yang lebih penting dalam keputusan jangka pendek dibandingkan dalam keputusan yang melibatkan konsekuensi jangka panjang, karena informasi akuntansi hanya mencerminkan biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan operasi sekarang.
Terima kasih telah mengunjungi blog saya semoga materi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Thanks n wasalam....

0 Komentar