Wecome to mohayworld blog, kali ini saya membagi materi yang berbeda yaitu dari matkul teori akuntansi. Selamat menikmati kata-kata di setiap paragrafnya gan..!!
Teori Akuntansi, Pembuat Kebijakan dan Perumusannya
TEORI AKUNTANSI
Teori akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Definisi lain teori akuntansi merupakan suatu susunan konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan secure sistematis gambaran fenomena akuntansi serta menjelaskan hubungan antar variabel dalam struktur akuntansi dengan maksud untuk dapat memprediksi fenomena yang muncul.
Fungsi Teori akuntansi adalah :
- Sebagai pedoman bagi lembaga penyusun standar akuntansi
- Memberikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang tidak ada standar resmi
- Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
- Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan
- Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi
Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar, definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
Fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut :
- Menjadikan pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
- Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi.
- Menentukan batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
- Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan.
- Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.
Sedangkan Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai berikut :
- Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.
- Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
Menurut Ahmed Belkaoui, tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada kurun waktu. Oleh karena itu, teori akuntansi harus mencakup semua literature akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada teori akuntansi yang lengkap dan memenuhi keinginan dari semua keadaan dengan waktu yang efektif.
Dalam hal ini teori akuntansi harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi; menjawab,dan menjelaskan semua fenomena yang melatar belakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi. Teori akuntansi harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui.
PEMBUAT KEBIJAKAN AKUNTANSI
Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Hubungan antara teori akuntansi dan proses penetapan standar harus dipahami dalam konteksnya yang luas. Kondisi ekonomi memiliki dampak terhadap faktor politik dan teori akuntansi. Demikian juga,faktor politik memiliki dampak terhadap teori akuntansi. Lingkungan akuntansi keuangan mempengaruhi proses penetapan kebijakan,yang pada akhirnya juga akan turut menentukan proses pelaporan keuangan. FASB dan SEC menjalankan fungsinya sebagai badan pembuat kebijakan dalam bidang akuntansi keuangan sekaligus penetapan standar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan kebijakan akuntansi :
- Kondisi Ekonomi
Tingkat inflasi yang tinggi,terjadi pada tahun 1970 an dimana FASB mengharuskan pada perlunya pengungkapan atas informasi mengenai perubahan harga adalah salah satu contoh klasik dari kondisi ekonomi yang berimplikasi pada pembuatan kebijakan.
- Faktor Politik
Maksud dari faktor politik adalah pihak-pihak yang merupakan subjek dimana ketentuan dan berbagai regulasi dihasilkan.
- Teori Akuntansi
Teori akuntansi dikembangkan dan disaring lewat sebuah proses riset akuntansi. Hasil riset utama berasal dari akuntan pendidik, kantor akuntan publik dan sektor industri swasta. Standar dan pernyataan atau ketetapan lainnya yang dihasilkan oleh organisasi pembuat kebijakan akan diintegrasikan dan diterapkan dalam praktek pada tingkat organisasi. Kemudian sebelum laporan keuangan dihasilkan, auditor akan menjelaskan fungsinya sebagai fungsi pengendalian yaitu memastikan adanya kecocokan antara praktik akuntansi dengan berbagai ketentuan akuntansi yang ada. Setelah itu,barulah laporan keuangan yang telah diaudit ini akan diterbitkan dan disajikan kepada para pemakai (user).
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:
- Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai.
- Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
SIFAT TEORI AKUNTANSI
Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :
- Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka umum.
- Berkaitan erat dengan penyusunan kebijakan akuntansi.
- Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.
- Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatar belakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
- Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode LIFO dari pada FIFO dalam menilai persediaannya.
- Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui.
- Sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi.
PERIODISASI TEORI AKUNTANSI
Menurut Godfrey dkk (1992) periodisasi teori akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut:
- Pre-theory period (1492-1800)
Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
- General scientific period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan didasarkan pada logika.
- Normative period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma” atau “praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada ”APA” yang terjadi dalam periode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What should be”. Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost” dan pendukung adanya ”conceptual framework”.
- Specific Scientific Period (1970-sekarang)
Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subyektif jadi harus diuji secara positif.
Pendekatan normatif dikritik karena:
- Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa.
- Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan pengujian sudah demikian banyak sehingga memudahkan melakukan pengujian.
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau bonus mereka.
METODE PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Ada tiga kriteria yang memiliki wewenang dalam menetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:
- Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
- Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan atau pengalaman.
- Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga jenis hubungan, yaitu :
- Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
- Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata. hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut hubungan kata, tanda, atau simbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistis dan berarti.
- Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan pengaruh kata-kata, simbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.
PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam merumuskan teori akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :
>> Pendekatan informal terbagi atas :
- Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.
- Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
>> Pendekatan Teoritis terbagi atas :
- Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.
- Pendekatan Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).
Tahapan yang dilalui adalah:
- Mengumpulkan semua observasi
- Menganalisis golongan observasi
- Penarikan kesimpulan umum
- Pengujian kesimpulan umum
>> Pendekatan Etika
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scott kriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
>> Pendekatan Sosial
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
>> Pendekatan Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahwa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
>> Pendekatan Eklektif
Merupakan pendekatan dalam perumusan teori akuntansi dimana teori akuntansi dirumusan tidak hanya pada satu pendekatan saja, melainkan kombinasi dari pendekatan-pendekatan yang ada.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap akuntansi adalah sebagai suatu sistem yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Selain itu pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi, pragmatik, non theoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DI INDONESIA
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya.
Terima kasih berkunjung di blog ane, semoga materi ini dapat bermanfaat untuk agan sebagai referensi tugas dan baca-bacaan.. Thanks n wasalam..

Terima kasih, izin save, ya...
ReplyDelete